Madiun, Pojok Kiri – Sebagai generasi milenial yang aktif dalam dunia perkuliahan, menjadikan Faridatus Rohmah harus benar-benar `bisa menjaga kesehatannya supaya tidak menghambat aktivitas yang dijalani. Mahasiswi yang saat ini tinggal di Kota Madiun tersebut saat ini sedang menjalani praktik kerja sebagai salah satu program perkuliahannya.
Farida begitu sapaan akrabnya, bercerita bahwa dirinya berasal dari Kabupaten Nganjuk dan menimba ilmu di salah satu universitas di Kota Madiun. Hal itu yang menyebabkan dirinya tinggal berpisah dengan keluarganya dan harus bisa mandiri dalam segala hal, termasuk dalam menjaga pola hidup sehari-hari agar kondisi fisik selalu dalam keadaan sehat.
“Sebelumnya belum pernah tinggal jauh dari keluarga, tapi ini sudah konsekuensi ya ketika memutuskan untuk kuliah di Kota Madiun, jadi saya yang harus bisa menjaga kesehatan. Harapannya jangan sampai sakit,” ungkap Farida mengawali perbincangan.
Satu hal yang membuat Farida tenang saat ini adalah dirinya merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dengan memiliki jaminan kesehatan Farida merasa bahwa dirinya aman dan terlindungi jika sewaktu-waktu sakit dan membutuhkan layanan kesehatan.
“Kalau akhir-akhir ini memang alhamdulillah kondisi saya sehat, jadi belum lagi menggunakan Program JKN. Tapi dulu saya sudah pernah memanfaatkan program tersebut ketika rawat inap di rumah sakit dan secara keseluruhan pelayanannya cukup memuaskan, tidak ada kendala sama sekali,” kata Farida.
Gadis 23 tahun tersebut mengungkapkan bahwa jika dibandingkan pada saat Farida pernah menjalani rawat inap di rumah sakit, dirinya masih diharuskan untuk menunjukkan Kartu JKN. Saat ini seiring perkembangan teknologi, Kartu JKN tersebut sudah dapat diganti dengan kartu KIS Digital yang ada pada Aplikasi Mobile JKN.
“Sudah banyak kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Bahkan saat ini dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan. Dengan catatan tetap memperhatikan alur dan prosedur layanan yang telah ditetapkan, itu yang harus kita pahami,” jelasnya.
Menurut Farida, Aplikasi Mobile JKN tidak hanya digunakan untuk menunjukkan KIS Digital saja, terdapat fitur lain yang sangat bermanfaat pada aplikasi tersebut. Fitur tersebut diantaranya informasi lokasi fasilitas kesehatan, informasi peserta, informasi iuran, perubahan data peserta, dan masih banyak fitur lain.
“Jadi tidak perlu lagi fotokopi Kartu JKN dalam mengurus administrasi di fasilitas kesehatan, cukup tunjukkan Kartu JKN, KIS Digital atau NIK/KTP. Ini kan salah satu bentuk kemudahan yang diberikan oleh penyedia layanan publik dalam hal ini adalah BPJS Kesehatan,”ucapnya.
Dari pengalamannya memanfaatkan Program JKN, Farida menegaskan bahwa seluruh biaya pelayanan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tak hanya itu, tidak ada perbedaan layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan, baik itu kepada pasien yang merupakan peserta JKN maupun peserta umum.
Farida berpesan kepada masyarakat bahwa jika belum terdaftar sebagai peserta JKN, maka sebaiknya segera mendaftarkan diri beserta keluarganya untuk dapat memanfaatkan program jaminan kesehatan.
“Banyak manfaat yang bisa dirasakan menjadi peserta JKN. Semua pihak yang berkepentingan saya rasa sudah memberikan layanan yang baik untuk masyarakat, baik BPJS Kesehatan maupun fasilitas kesehatan yang bekerja sama, semuanya bekerja sama dalam meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya peserta JKN,” kata Farida.
Ia juga berharap bahwa masyarakat juga dapat membuka pikiran bahwa pentingnya memiliki jaminan kesehatan, untuk saat ini dan seterusnya demi mewujudkan masyarakat yang sehat.(rn/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar