Bhatarling Polsek Kendal, Himbau Petani Dadapan Tidak Menggunakan Jebakan Tikus Listrik - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Bhatarling Polsek Kendal, Himbau Petani Dadapan Tidak Menggunakan Jebakan Tikus Listrik

Share This

Ngawi, Pojok Kiri - Dalam upaya membantu petani menuju program pertanian ramah lingkungan, Polres Ngawi Polda Jatim melalui Polsek jajaran melaksanakan kegiatan Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan (Bhatarling) di masing-masing wilayah binaan.


Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Bhatarling Polsek Kendal, Polres Ngawi Aiptu Haryanto, Aipda Gigih Yudo S, Aipda Putut dan Bhabinkamtibmas Desa Dadapan Bripka Budi Tri serta Babinsa Desa Dadapan Sertu Martono pada Jum'at, 4 November 2022 pukul 09.00 WIB dengan bersilaturahmi dan berdialog kepada para petani di areal persawahan Dusun dan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.


Dikonfirmasi tentang kegiatan tersebut, Kapolsek Kendal Iptu Jaenuri, S.H. mengatakan, melalui kegiatan Bhatarling, Polsek Kendal menyampaikan himbauan tentang larangan dan bahaya penggunaan jebakan tikus beraliran listrik kepada para petani Dusun Dadapan.



"Hal ini sesuai dengan arahan dan petunjuk Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H. agar para petani tidak memasang jebakan tikus dengan dialiri strum listrik karena bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain dan dapat dipidana akibat kelalainya yang dapat menimbulkan korban jiwa," terang Jaenuri, Jum'at (4/11/22).


Oleh karena itu, menurut Jaenuri, dirinya kemudian menugaskan anggotanya untuk melaksanakan kegiatan Bhatarling dengan mendatangi para petani Dusun Dadapan dan menyampaikan himbauan larangan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik tersebut sebagai jebakan tikus pengganggu tanaman padi karena dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia, baik kepada diri pemasang itu sendiri maupun orang lain.


"Sebagai penggantinya kita menyarankan kepada para petani agar menggunakan cara yang lebih aman seperti bergotong royong sesama petani dengan sistem gropyokan, obosan menggunakan belerang, memasang jebakan bambu atau paralon serta menggunakan musuh alami tikus seperti membuat sarang burung hantu di persawahan," jelas Jaenuri.



Lebih lanjut, Jaenuri menyebut, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga menyarankan kepada para petani agar menggunakan sistem pertanian ramah lingkungan dan beralih menggunakan pupuk organik agar tidak lagi tergantung dengan penggunaan pupuk kimia, hal ini untuk mendorong petani dalam meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan di wilayah Kecamatan, Kendal Kabupaten Ngawi.


"Kegiatan Bhatarling ini kita gelar dengan tujuan untuk menciptakan sinergitas antara aparat Kepolisian Polsek Kendal Polres Ngawi dengan para petani dalam mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang nyaman dan kondusif," tutup Jaenuri.


Ferdy Raspiantori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages