Madiun, Pojok Kiri – Durin Salinda warga Kota Madiun merupakan salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Wanita 25 tahun tersebut berbagi pengalaman seputar pelayanan yang dirasakannya ketika berobat menggunakan JKN-KIS.
“Pengalaman menggunakan program jaminan kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan ini adalah seputar pelayanan pemeriksaan gigi. Mulai dari pemeriksaan di klinik hingga di rumah sakit. Saya katakan di awal bahwa semuanya sangat baik,” kata Durin mengawali cerita.
Durin mengalami gusi bengkak karena tumbuh gigi geraham. Akan tetapi kondisi gusi bengkak disertai nanah membuatnya harus dirujuk dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Hingga saat ini pun ia masih menjalani masa pemulihan agar kondisi gusi dan giginya bisa sembuh seperti sedia kala.
“Dari yang sama sekali tidak bisa membuka mulut, kemudian diberi obat antibiotik oleh dokter di rumah sakit supaya mengurangi nyeri dan bengkaknya. Dan sampai sekarang sudah perlahan-lahan bisa makan. Semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan bahwa selama melakukan pengobatan baik di FKTP maupun di FKRTL tidak dikenakan biaya sama sekali. Hal itu semakin membuatnya yakin bahwa pelayanan kesehatan menggunakan JKN-KIS asalkan sesuai dengan alur pelayanan, tidak akan ada kendala dan sepenuhnya dijamin sesuai dengan haknya.
“Sepeserpun saya tidak mengeluarkan biaya untuk berobat, baik di klinik dan rumah sakit. Karena BPJS Kesehatan yang nanggung semuanya. Jujur dulu saya enggan ikut program JKN-KIS, tapi ternyata saya juga membutuhkan,” ungkap Durin seraya tertawa.
Di akhir perbincangan, selain mengungkapkan rasa terima kasih kepada program JKN-KIS, Durin mengingatkan kepada masyarakat agar segera mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta JKN-KIS agar jika sewaktu-waktu dalam kondisi sakit, setidaknya sedikit lega bahwa telah ada yang menjamin.
“Jika suatu hari diberi berkah dari Tuhan berupa kondisi yang tidak sehat, setidaknya beban kita berkurang untuk memikirkan biaya pengobatan dan tinggal patuhi alur pelayanannya saja. Pasti semua lancar tidak ada kendala dan pelayanan yang didapat juga memuaskan,” tutup Durin.
Artikel ini juga tayang di jamkesnews.com dengan judul Dulu Enggan, Sekarang Durin Membutuhkan JKN-KIS (ar/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar