Madiun, Pojok Kiri - Puluhan orang mendatangi rumah kontrakan Winda (pemilik Chindi grosir) di Jalan Sri Rejeki pada Senin (20/04/2020) untuk menagih janji sembako yang telah dibayar, tidak kunjung datang.
Berawal ketika pemilik Chindi grosir yang beralamat di Jalan Diponegoro ini menawarkan sembako dengan harga murah dengan membayar dahulu melalui transfer bank, pada awalnya suply barang lancar, namun setelah banyak konsumen membayar melalui transfer bank, justru sembako yang dijanjikan tidak kunjung datang hingga tanggal yang ditentukan.
Puluhan korban pun datang meminta uang yang telah dibayarkan kepada Winda untuk dikembalikan, jumlahnya pun cukup fantastis, dari total keseluruhan korban mencapai 1,6 milyar, dan diperkirakan korban mencapai ratusan orang.
Diantaranya Agnes salah satu korban yang telah menyetorkan sejumlah uang untuk membeli sembako.
" Saya telah setor sebesar 55 juta rupiah, namun barang yang dijanjikan tidak datang, dari hasil mediasi chindi grosir siap mengembalikan, namun waktu belum ditentukan menunggu koordinasi dari seluruh korban " Jelas Agnes.
Semakin sore, korban pun banyak berdatangan, mediasi dengan korban sempat berjalan alot dan nyaris ricuh, beberapa petugas dari Reskrim Polres Madiun Kota datang di lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan dari masyarakat guna menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.
Kanit Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polres Madiun Kota, Iptu Sujarno mengatakan hasil mediasi pemilik grosir bersedia untuk mengembalikan.
" Dari hasil mediasi pemilik grosir bersedia untuk mengembalikan kerugian konsumen namun secara bertahap, yang kerugian secara keseluruhan diperkirakan mencapai 1,6 milyar " Terang Iptu Sujarno.
Lebih lanjut, Chindi grosir melalui pengacaranya, Sukrianto, sebelumnya telah melaporkan orang yang disetori oleh Chindi grosir, dan laporan ditangani oleh unit 4, karena belum tercukupi alat buktinya, maka diminta untuk mencukupi alat bukti, tambahnya. (yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar