ALAT PACU JANTUNG TERPASANG, PURWATI TENANG - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

ALAT PACU JANTUNG TERPASANG, PURWATI TENANG

Share This
Madiun, Pojok Kiri – Purwati merasa sangat bersyukur karena baru saja selesai menjalani tindakan pemasangan alat pacu jantung untuk memperlancar kinerja fungsi jantungnya.

“Saya sebelumnya memang punya riwayat sakit jantung sudah lama dari tahun 2016. Dulu kalau periksa bayar sendiri, tapi puncaknya ya kemarin itu. Saya merasa sesak, oleh dokternya dinyatakan harus dilakukan pemasangan alat pacu jantung,” cerita perempuan berusia 67 tahun tersebut.

Melanjutkan ceritanya, Purwati menyampaikan bahwa sebelum dilakukan tindakan tersebut, dirinya secara rutin melakukan pemeriksaan di RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Akan tetapi, karena tindakan pemasangan alat pacu jantung tersebut belum bisa dilakukan di rumah sakit tersebut, maka dirinya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

“Awalnya ya mikir, nanti bagaimana kalau dilakukan tindakan di RSUP Dr. Sardjito. Soalnya kan biasanya berobatnya di sini. Belum lagi harus memikirkan transportasi dan biaya untuk bolak balik dari Ngawi ke Yogyakarta,” sambungnya.

Akan tetapi Purwati mengaku sedikit tenang karena semenjak tahun 2016 tersebut dirinya telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Semenjak itulah selama menjalani pengobatan dirinya menggunakan kartu JKN-KIS dan tidak pernah mengalami kendala maupun penambahan untuk biaya pengobatannya.

Purwati tercatat sebagai peserta JKN-KIS yang berasal dari segmen mandiri kelas 2. Artinya, ia mempunyai kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya sesuai kelas yang dipilihnya.

“Saya didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS kelas 2 dan saya benar-benar merasakan manfaat program jaminan kesehatan tersebut. Anak saya tiap bulannya bayar iuran secara rutin dan saya menggunakannya untuk berobat secara rutin juga. Sampai yang terakhir kemarin dipasang alat pacu jantung, yang saya yakin biayanya berkali-kali lipat bahkan tidak sebanding dengan iuran yang dibayarkan,” kata Purwati.

Setelah selesai mendapatkan penanganan di RSUP Dr. Sardjito tempat dirinya dirujuk, Purwati juga sempat membandingkan bagaimana pelayanannya. Dan ternyata tidak ada perbedaan pelayanan di rumah sakit tersebut.

“Pelayanannya baik meskipun saya pasien rujukan dari RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Hari Minggu saya mulai masuk ke rumah sakit, Senin dilakukan tindakan, dan Selasa saya dinyatakan boleh pulang. Dan alhamdulillah sampai sekarang sehat tidak ada masalah lagi,” ungkap Purwati.

Dirinya berharap bahwa program jaminan kesehatan ini akan selalu ada dan para pihak yang terlibat, baik BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan senantiasa mempertahankan bahkan bisa meningkatkan pelayanan di rumah sakit tempat peserta JKN-KIS menjalani perawatan, sehingga bisa mewujudkan masyarakat yang sehat untuk seluruhnya.(ar/tk/yah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages