Nganjuk, Pojok Kiri, Pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden telah usai kemaren tanggal 20 Oktober 2019 dengan aman, bahkan tahapan demi tahapan di kabupaten Nganjuk dilaluinya dengan damai, aman dan terkendali. Hal ini tidak lepas dari kerja keras penyelenggara Pemilu dan Pilpres yang cukup baik bahkan dari segi pengamananpun, baik dari kepolisian maupun TNI mampu membawa kondisi yang kondusif di wialayah kabupaten Nganjuk.
Sebagai rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta, masyarakat Nganjuk tetap rukun dan bersatu. Hal ini bisa dilihat pada gelaran parade Merah Putih, Istighotsah dan bermunajat bersama, yang dihadiri oleh ribuan pengunjung, mereka tampak khidmad dan khusuk mengikuti sampai akhir acara. Bahkan juga, ditiap-tiap kecamatan melaksanakan iring-iringan pawai dari para pelajar SMA/SMK dan Santriawan/Santriwati, sebagai wujud tanda syukur dengan apa yang diberikan Sang Kholiq pada masyarakat Nganjuk pada khususnya, masyarakat Indonesia pada umumnya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh ketua Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) kabupaten Nganjuk, KH Sholikhin Nasrudin, disamping rahmat Allah Yang Maha Penolong, juga karena usaha keras dan dedikasi yang sangat tinggi dari TNI dan Polri membuat pelaksanaan pemilu 2019 hingga proses pelantikan berjalan lancar hingga kabupaten Nganjuk tetap kondusif.
“Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan perlindungan pada kita semua, juga tidak lupa saya atas nama masyarakat Nganjuk, menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Polri dan TNI yang telah mengawal jalannya Pemilu 2019 hingga pelantikan dengan sukses,” ujar KH Sholikhin.
Masih menurut KH Sholikin berharap, kepada semua lapisan masyarakat kabupaten Nganjuk untuk mengawal pembangunan supaya lebih baik dan lebih maju, aman, tertib, damai dan sejuk dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, keamanan dan kedamaian negara ini sebagai tanggungjawab bersama. "Jangan sampai terpengaruh akan hal-hal yang akan merusak kerukunan kita, karena hal itu akan merusak dan memecah belah kita," pungkas KH Sholikhin di sela-sela persiapan pelaksanaan hari santri, 22/10/2019. (Ind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar