Hadiri Pertemuan Bhayangkari Cabang Ngawi, Kapolres : Menjaga Tutur Merawat Akur - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Hadiri Pertemuan Bhayangkari Cabang Ngawi, Kapolres : Menjaga Tutur Merawat Akur

Share This

Ngawi, Pojok Kiri - Pertemuan anggota Bhayangkari Cabang Ngawi yang dilaksanakan pada Senin (6/3/23) dipimpin oleh Ketua Bhayangkari Famella Dwiasi Wiyatputera dihadiri Kapolres dan pejabat utama (PJU) Polres Ngawi.


Dalam pertemuan tersebut Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H. Selaku Pembina Pengurus Cabang Bhayangkari dan Penasehat Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang memberikan pengarahan kepada Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi beserta anggota.


Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Ngawi mengucapkan terima kasih kepada Bhayangkari Cabang Ngawi yang telah mendampingi suaminya selama bertugas di Korps Bhayangkara Polres Ngawi, sehingga tugas pokok Polri dalam melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat Ngawi dapat berjalan dengan lancar.


"Terima kasih Bhayangkari yang telah mendampingi suaminya sehingga tugas pokok Polri dapat terlaksana," ucap Kapolres Ngawi di hadapan anggota Bhayangkari yang hadir dalam gedung Bhayangkari Jl. Bernadip Kabupaten Ngawi.


Lebih lanjut, Pembina Bhayangkari Cabang Ngawi ini mengatakan bahwa, menjadi manusia harus saling menghargai dan saling menjaga tutur (perkataan) agar menjadi akur (rukun) sehingga hubungan sesama manusia menjadi harmonis.


"Mari kita terapkan di keluarga dan lingkungan dalam setiap kali berkomunikasi untuk menjaga tutur serta merawat akur sehingga hidup menjadi harmonis," jelas AKBP Dwiasi Wiyatputera.


Tidak hanya itu, dalam sambutannya, Kapolres Ngawi juga memberikan penjelasan tentang Sitou Timou Tumou Tou yakni falsafah tua atau pandangan hidup yang berarti "Orang Hidup Menghidupi Orang Lain".


"Salah satu falsafah tua dari orang Minahasa yang saya suka adalah Sitou Timou Tumou Tou yang artinya memanusiakan manusia, agar hidup menjadi lebih berharga," ungkap AKBP Dwiasi Wiyatputera.


Sebagai informasi, Sitou Timou Tumou Tou (falsafah tua dari orang Minahasa) secara terminologi dapat diartikan sebagai manusia yang dilahirkan dan hidup, adalah manusia yang mampu mandiri dan bertanggung jawab dan memiliki tugas untuk memanusiakan manusia.


Ferdy Raspiantori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages