Kegiatan yang dapat mendatangkan berkumpulnya pendekar tersebut akan diganti dengan pembagian masker oleh seluruh perguruan pencak silat di masing - masing tempat yang telah ditentukan.
Dengan mempertimbangkan keamanan akibat pendemi Covid - 19, seluruh pendatang dari luar kota yang datang di Kota Madiun untuk melakukan tradisi ziarah maupun kegiatan suro dapat ditunda setelah pandemi Covid - 19.
Kesepakatan dalam menciptakan suro damai 2020 ini dituangkan dalam Deklarasi damai yang menghadirkan seluruh perguruan pencak silat melalui paguyuban pencak silat anggota IPSI Kota Madiun yang diselenggarakan di gedung pertemuan PG Redjo Agung Jl Yos Sudarso Kota Madiun.
Deklarasi damai dihadiri dari perwakilan PSHT, PSHW-TM, Merpati Putih, PSHTT, IKS-PI, Tapak Suci, Cempaka Putih, Pandan Alas, Pangastuti, Pro Patria serta Persinas ASAD, telah menandatangani kesepakatan Deklarasi Damai.
Karo Ops Polda Jatim, Kombes Pol Puji Santosa mengatakan deklarasi damai ini cukup bagus, dan akan dibantu untuk keamanannya.
" Deklarasi Damai ini cukup bagus, kita akan membantu keamanannya, semoga kegiatan pembagian masker akan bermanfaat sehingga masyarakat mendapat manfaat yang lebih baik, dan jika ada yang melaksanakan suran yang tidak sesuai maka akan ditindak lanjuti oleh Kapolres Madiun Kota " Jelas Kombes Pol Budi Santosa.
Lebih lanjut, Karo Ops Polda Jatim berpesan kepada masyarakat untuk melaksanakan giat suro dengan saling menghormati.
" Kita laksanakan giat ini saling menghormati sesuai dengan ikrar dan janji masing - masing terutama dalam menjaga kamtibmas agar tetap kondusif " tambahnya.
Sementara itu, Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kota Madiun, Tono Suharyanto menuturkan pencak silat khususnya yang ada di wilayah Kota Madiun agar bisa menjaga harkat dan martabat daripada pesilat.
" Insan pencak silat yang ada di Kota Madiun diharapkan dapat menjaga harkat dan martabat pesilat, untuk menjaga kondusifitas Kota Madiun, sehingga tidak ada masyarakat yang merasa takut dan suro ke depan kita harapkan bisa dijadikan sebagai wisata budaya, karena Madiun ini sebagai Kota pendekar memang pusatnya perguruan-perguruan pencak silat secara nasional yang kita harapkan ke depan pencak silat yang ada di Madiun Ini bisa lebih maju lebih guyub rukun dalam rangka untuk menciptakan suasana kota Madiun yang lebih maju lagi " Terang Tono Suharyanto. (yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar