Ngawi, Pojok Kiri - JT, pemuda 29 tahun, warga Desa Sidokerto, Ngawi, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamar tidurnya, aksinya ini diduga karena dirinya merasa tertekan.
Menurut Kapolsek Karangjati, AKP Suyadi, korban adalah putra dari pasangan Kono (61) dan Suwarni (57), sebelum gantung diri, korban selalu merasa ketakutan dan tertekan, Jum'at (12/06/2020).
"Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, saat pulang dari pasar untuk sarapan pagi, namun saat mencari dan manggil korban di dalam rumah dengan maksud diajak sarapan, tidak juga ada jawaban dari korban lalu Suwarni pergi kedalam kamar korban dan mendapatinya dalam kondisi gantung diri," kata AKP Suyadi.
"Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, saat pulang dari pasar untuk sarapan pagi, namun saat mencari dan manggil korban di dalam rumah dengan maksud diajak sarapan, tidak juga ada jawaban dari korban lalu Suwarni pergi kedalam kamar korban dan mendapatinya dalam kondisi gantung diri," kata AKP Suyadi.
AKP Suyadi menambahkan, saat itu ibu korban langsung berteriak minta tolong dan didengar oleh Kono dan Sakri tetangga koban, keduanya langsung menurunkan serta membawa jasad korban keruang tamu, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa yang meneruskannya ke Polsek Karangjati.
"Selanjutnya kami dari Polsek Karangjati berikut anggota dan Petugas Puskesmas mendatangi lokasi kejadian guna mencari keterangan dari para saksi dan melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban," imbuh AKP Suyadi.
"Dari keterangan orang tua korban, sebelum gantung diri, korban sempat membuat surat yang berisikan permohonan maaf kepada kedua orang tuanya serta ungkapan rasa tertekannya selama ini dan atas kejadian tersebut, kedua orang tua korban, baik Kono maupun Suwarni telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan memohon kepada pihak kepolisian dan tim puskesmas untuk tidak dilakukan otopsi atas jenasah putranya," tandas AKP Suyadi.
Jurnalis : Ferdy Raspiantori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar