Madiun,Pojok Kiri - Virus korona yang marak mewabah di Wuhan, Cina memicu kepanikan di seluruh dunia, virus ini perlu diwaspadai agar virus korona tidak masuk di wilayah Indonesia.
RSUP dr Soedono Madiun telah menerima rujukan dari RSUD Caruban atas pasien yang diduga terindikasi virus corona, hal ini di ungkapkan oleh Direktur RSUP dr Soedono, dr Bangun Trapsila Purwaka.
Pasien yang merupakan mahasiswi fakultas kedokteran di Beijing, Cina, dan telah kuliah kurang lebih 2,5 tahun, pulang 12 hari yang lalu dari Beijing ke Caruban Kabupaten Madiun, sesuai standart pelayanan, karena memiliki riwayat pulang dari beijing, dan pasien mempunyai keluhan batuk pilek maka pasien dirawat seperti korona virus dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi RSUP dr Soedono.
" Sejak awal panas tidak ada, hasil cek laboratorim normal, paru-paru normal, keluhannya hanya batuk pilek, karena pasien tersebut sepulang dari beijing maka kami rawat diruang isolasi, dan hingga hari ini Kamis (30/01/2020) batuk pilek pasien sudah berkurang, rencana hari sabtu akan di cek laboratorium lagi, jika hasilnya membaik maka akan dipulangkan untuk dirawat dirumah dan akan tetap diawasi hingga masa inkubasi selesai " Jelas dr Bangun Trapsila.
Lebih lanjut, dalam ilmu kedokteran permasalahan seperti ini kita menganggap corona virus meskipun klinisnya bukan, hingga masa inkubasi selama 14 hari terlewati dan hasil laboratoriumnya menunjukkan negatif, tambah dr Bangun
Menanggapi hal ini, Walikota Madiun, Maidi mengatakan masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir.
" kita berupaya semaksimal mungkin, masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir, saya menghimbau jika ada masyarakat yang mempunyai tamu asing dan mempunyai indikasi silahkan untuk dibawa ke RSUP dr Soedono sebagai pencegahan dini " Terang Maidi. (yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar