Bhatarling Polsek Pangkur, Sosialisasi Larangan Jebakan Tikus Listrik di Desa Sumber - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Bhatarling Polsek Pangkur, Sosialisasi Larangan Jebakan Tikus Listrik di Desa Sumber

Share This

Ngawi, Pojok Kiri - Dalam upaya membantu petani menuju program pertanian ramah lingkungan, Polres Ngawi Polda Jatim melalui Polsek jajaran melaksanakan kegiatan Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan (Bhatarling) di masing-masing wilayah binaan.


Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Bhatarling Polsek Pangkur, Polres Ngawi dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada para petani di Desa Sumber, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi agar tidak menggunakan jebakan tikus yang diberi aliran strum listrik karena dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia, Rabu (12/10/22).


Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Pangkur AKP Subandi, S.H., M.H. mengatakan, dalam upaya mengantisipasi terjadinya kerawanan akibat penggunaan strum listrik untuk jebakan hama tikus pengganggu tanaman padi, Bhatarling Polsek Pangkur, Iptu Arif Hidayat, Aiptu Suprapto, Aiptu Agus Triyono dan Aipda Sugiantoro melakukan patroli dialogis terkait larangan penggunaan aliran listrik untuk jebakan tikus.


Dalam patroli dialogis tersebut, Subandi menjelaskan, Bhatarling Polsek Pangkur melakukan sosialisasi dengan mendatangi para petani di area persawahan di Desa Sumber agar tidak menggunakan aliran strum listrik sebagai jebakan tikus pengganggu tanaman padi karena dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia.



"Hal ini sesuai dengan arahan dan petunjuk Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H. agar para petani tidak memasang jebakan tikus dengan dialiri strum listrik karena bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain dan dapat dipidana akibat kelalainya yang dapat menimbulkan korban jiwa," terang Subandi, Rabu (12/10/22).


Untuk itu, menurut Subandi, dalam kegiatan patroli dialogis tersebut, pihaknya menghimbau kepada para petani agar dalam upaya membasmi hama tikus pengganggu tanaman padi sebaiknya menggunakan cara yang lebih aman seperti bergotong royong sesama petani dengan sistem gropyokan, obosan menggunakan belerang, memasang jebakan bambu atau paralon serta menggunakan musuh alami tikus dengan cara membuat sarang burung hantu di persawahan.


"Dalam kegiatan ini kita juga menyarankan kepada para petani agar menggunakan sistem pertanian ramah lingkungan dan beralih menggunakan pupuk organik agar tidak lagi tergantung dengan penggunaan pupuk kimia, hal ini untuk mendorong petani dalam meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan," pungkas Subandi.


Ferdy Raspiantori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages