YOVIE : DIPAKAI ATAU TIDAK, TETAPLAH TERTIB MEMBAYAR IURAN - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

YOVIE : DIPAKAI ATAU TIDAK, TETAPLAH TERTIB MEMBAYAR IURAN

Share This
Madiun, Pojok Kiri – Yovie Listyantoro merupakan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Artinya setiap bulan Yovie membayar iuran dengan cara dipotong gaji melalui kantor tempat dirinya bekerja.

Sebelum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari segmen PPU, Yovie merupakan peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Sehingga jauh sebelumnya, memang Yovie dan keluarga sudah memahami betul pentingnya mengikuti jaminan kesehatan tersebut.

“Memiliki jaminan kesehatan itu wajib dan sangat diperlukan, kita tidak pernah tahu kapan sakit itu datang. Terlebih seperti kondisi pandemi Covid-19 saat ini, yang benar-benar tidak mengenal  kepada siapa dan kapan virus itu akan menjangkit,” ungkap Yovie.

Pria yang bekerja di salah satu kantor perbankan tersebut menceritakan bahwa memang dirinya jarang sekali menggunakan kartu JKN-KIS tersebut untuk berobat. Namun hal tersebut tidak menjadikannya masalah ketika dirinya tetap memiliki kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya.

“Saya bersyukur sampai dengan saat ini diberikan kesehatan, sehingga memang jarang menggunakannya untuk berobat. Akan tetapi itu tidak membuat saya menyesal ketika saya tetap harus membayar iuran setiap bulannya melalui sistem potong gaji. Kalaupun saya tidak menggunakan kartu JKN-KIS tersebut, iuran tersebut pasti akan bermanfaat untuk peserta yang lain,” katanya.

Yovie menambahkan cerita bahwa  dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai petugas adminintrasi, dirinya kerap menerima cerita-cerita dari nasabahnya yang secara rutin tiap bulan datang untuk membayar iuran JKN-KIS tentang pengalamannya memanfaatkan program JKN-KIS tersebut. Cerita-cerita itulah yang semakin membuka pikirannya bahwa jaminan kesehatan itu memang sangat diperlukan untuk masyarakat dan itu semua bersumber dari kesadaran masing-masing individu.

“Seharusnya kita semua paham betapa pentingnya jaminan kesehatan tersebut. Karena semua juga untuk perlindungan kita, jadi semua akan kembali pada kita. Tetapi jangan lupa kewajibannya untuk membayar iurannya juga, jangan hanya ikut tapi tidak rutin membayar. Nanti kalau mau memanfaatkan untuk berobat juga repot. Prinsipnya dipakai atau tidak dipakai kita harus tetap tertib bayar iurannya,” tutup Yovie.(ar/tk/yah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages