Nganjuk, Pojok Kiri, Menjelang putusan sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi yang dimajukan satu hari yaitu 27 Juni 2019, pihak Polres Nganjuk menggelar Operasi Cipta Kondisi, sebagai langkah antisipasi pergerakan massa ke Jakarta, baik dari pendukung 01. Jokowi-Amin maupun 02. Prabowo-Sandi.
Giat Operasi Cipta Kondisi bertumpu di empat titik perbatasan yaitu Wilayah Timur adalah Kertosono yang perbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang dan Kediri, titik selatan adalah Wilayah Rejoso perbatasan dengan Bojonegoro, Titik Barat wilayah Wilangan berbatasan dengan Madiun dan titik Selatan wilayah Pace yang juga perbatasan dengan Kediri. Pada giat Operasi yang dimulai jam 23.00 WIB pada Kamis, 26/06/2019 melibatkan ratusan personol kepolisian baik dari Polsek maupun Polres Nganjuk.
Dengan sasaran operasi adalah kendaraan roda empat yang diperkirakan akan menuju Jakarta. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Kapolres Nganjuk, AKBP. Dewa Nyoman Nantan Wiranta pada awak media. Operasi yang dilakukan jajarannya sebagai salah rangka antisipasi pergerakan massa yang akan ke Jakarta untuk mendengarkan putusan MK.
"Kami lakukan untuk antisipasi adanya gesekan massa saat mendengar putusan MK, karena bukan tidak mungkin adanya perbedaan dan kepentingan akan menyebabkan kerusuhan, sebagaimana tanggal 21/22 Mei kemaren," ujar Kapolres Dewa.
Masih menurut Kapolres Dewa, dalam pemeriksaan kendaraan roda empat khususnya kendaraan mobil penumpang dititik beratkan pada, senjata tajam, miras, serbuk mercon/mesiu dan barang-barang yang membahayakan orang lain atau yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Sebagaimana dari hasil pelaporan Operasi Cipta Kondisi di empat titik, tidak ditemukan adanya indikasi pergerakan massa yang akan berangkat ke Jakarta, serta juga tidak ditemukan adanya sajam, miras dan barang-barang yang membahayakan dan mencurigakan. Jadi kesimpulannya kabupaten Nganjuk dalam kondusi sangat kondusif," pungkas Kapolres Dewa, 27/06/2019. (Ind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar