Madiun, Pojok Kiri - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Madiun gelar konferensi pers terkait dugaan pelanggaran kampanye salah satu tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo - Gibran yang dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2024 di Lapangan gulun dengan membagikan becak listrik kepada tukang becak yang masuk kategori Lansia.
Berdasar hasil pengawasan Bawaslu Kota Madiun, Ketua Bawaslu Kota Madiun, Wahyu Sesar Nugroho, dalam konferensi pers pada Kamis (01/02/2024) mengatakan Bawaslu melakukan penelusuran dan pengawasan kampanye yang membagikan becak listrik yang dilakukan komunitas becak listrik.
" Ada 300 becak listrik yang dibagikan kepada masyarakat, dan kami telah memeriksa proposal yang telah diajukan penyelenggara, yang mengatakan pembagian becak listrik merupakan bentuk kemitraan Cak Pro dan penerima becak, namun informasi dari media dan saksi - saksi di dapat keterangan, bahwa becak diberikan secara cuma - cuma " Jelas Wahyu.
Pembagian becak secara cuma - cuma berpotensi melanggar Peraturan Bawaslu yang saat ini telah dikoordinasikan dengan Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan Bawaslu RI.
" Pembagian becak listrik berpotensi melanggar pasal 280 ayat (1) huruf b Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang mengatur tentang larangan pemberian uang atau barang kepada pemilih dalam mempengaruhi pilihan mereka, dan dapat dikenakan sanksi pidana paling singkat 12 bulan dan paling lama 48 bulan, serta denda paling sedikit 12 juta rupiah dan paling banyak 48 juta " Ungkap Wahyu.
Bawaslu Kota Madiun berkomitmen menjaga integritas dan netralitas dalam mengawasi serta menindak lanjuti dugaan pelanggaran pemilu Tahun 2024. (yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar