“Kalau untuk mereka yang berkecukupan dan bisa membayar iuran secara mandiri, kan bisa memilih ingin mendaftar di kelas yang mana. Kalau bagi kami, telah terdaftar dan ditanggung oleh Pemerintah itu sudah lebih dari cukup, yang penting kesehatan kami ada yang menjamin,” ungkap Sumini membuka perbincangan.
Meskipun dirinya bercerita belum pernah memanfaatkan kartu JKN-KIS yang ia miliki, akan tetapi Sumini mengungkapkan bahwa dengan terdaftar sebagai peserta JKN-KIS tersebut dirinya telah merasa mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan, termasuk anggota keluarganya.
“Saya kan kerja di Madiun, suami dan anak saya di kampung. Jadi sama-sama tenang karena tidak setiap saat saya bersama mereka. Jika sewaktu-waktu terkena musibah sakit dan harus periksa ke dokter, bisa memanfaatkan kartu JKN-KIS tersebut,” cerita Sumini.
Ibu satu anak tersebut mengaku sangat bersyukur dirinya merupakan salah satu masyarakat yang iurannya dijamin atau menjadi tanggungan oleh pemerintah.
“Saya ndak pusing mikirin bagaimana harus membayar iurannya setiap bulan. Benar-benar ini salah satu bentuk perhatian dan perlindungan pemerintah terhadap masyarakatnya yang kurang mampu seperti saya ataupun masyarakat yang lain. Kerja meskipun jauh dari keluarga juga tenang,” tambahnya.
Sumini yang kesehariannya bekerja sebagai asisten rumah tangga menyampaikan harapannya bahwa program JKN-KIS ini akan tetap ada guna memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakatnya. Dan tak lupa dirinya menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah yang telah menanggung iuran setiap bulannya.
“Semoga semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program JKN-KIS ini diberikan kesabaran dan kesehatan, sehingga senantiasa memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakat,” tutupnya.(ar/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar