WARGA SUMBERAGUNG RAME-RAME NGLURUK POLSEK PETERONGAN.  - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

WARGA SUMBERAGUNG RAME-RAME NGLURUK POLSEK PETERONGAN. 

Share This
Kediri-Jombang, Pojok Kiri, Mendengar adanya dugaan provokatif yang dilakukan oleh oknum dan ditakuti akan menjadikan wilayahnya menjadi kurang kondusif, karena ujaran oknum itu diduga telah melecehkan dua institusi penegak hukum yaitu Kepolisian dan TNI, saat melakukan pengamanan pengambilan nomer urut calon kepala desa (cakades) sebagai salah satu kelengkapan tahapan pilkades di desa Sumberagung kecamatan Paterongan kabupaten Jombang. Puluhan masyarakat Sumberagung ngluruk ke Mapolsek Paterongan untuk melakukan pelaporan hal tersebut. 

Sebanyak kurang lebih 35 orang yang mengatasnamakan perwakilan masyarakat Sumberagung merasa tidak terima atas ujaran Rusman warga setempat yang juga dikenal oleh masyarakat adalah sosok preman kampung karena peragainya yang suka minum-minuman keras (mabuk-mabukan). Bahkan saat melakukan ujaran yang tidak menyenangkan pada tanggal 02/10/2019, sekira jam 20.00 WIB dari mulutnya juga tercium aroma alkohol. 

Seperti yang dikatakan Subandi salah satu warga yang ikut lapor ke Mapolres Paterongan pada media ini mengatakan, dirinya bersama puluhan masyarakat melakukan pelaporan adanya ujaran provokatif ke Mapolsek bertujuan untuk memberikan efek jera kepada oknum tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Karena apa yang dia ujarkan saat itu sudah sama dengan menebarkan permusuhan atau menunjukkan sikap kurang simpatik (ujaran kebencian kepada Polri dan TNI). 

"Perkataan Rusman yang mengatakan kalau dirinya sudah tidak perduli Polisi dan TNI, bahkan dirinya dengan mengatakan tidak takut padanya, sama halnya dia telah menantang dan juga mengatakan tangannya gatal, konotasinya sama dengan ingin memukul dua institusi tersebut," ujar Subandi sesaat setelah lapor dari Mapolsek Paterongan dan menemui media ini warung Mengkreng kecamatan Purwoasri kabupaten Kediri, 10/10/2019, siang. 

Ucapan Rusman yang menurut warga sangat tidak tepat dan mengandung usur kebencian sangat disayangkan. Hal ini sebagaimana ucapan dia saat itu "Gak peduli Tentara, gak peduli Polisi, nek wes ngene iki, aku gak wedi, tanganku wes gembremet, gatel (red. Tidak perduli Tentara, tidak perduli Polisi, kalau sudah seperti ini, saya sudah tidak takut apalagi tangan saya sudah bergemeretak, gatal)," di depan masyarakat banyak yang saat itu mengikuti jalannya pengambilan nomer undian cakades. 

Masih menurut Subandi lagi, dengan adanya ujaran tersebut masyarakat pelapor, menginginkan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporannya, dan Rusman diproses sebagaimana ketentuan hukum yang berlaku. Sebab masyarakat Sumberagung terutama kaum Hawa merasa takut kalau kasus penghinaan (ujaran kebencian) tidak ditindaklanjuti akan berdampak negatif pada warga setempat. "Kami percaya pada pihak kepolisian kalau apa yang kami laporkan tadi akan ditindaklanjuti," pungkas Subandi, berharap penegak hukum mampu merespon laporannya. (SfI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages