KELURAHAN TANJUNGANOM SEBAGAI KAMPUNG SANTRI PERTAMA DI KABUPATEN NGANJUK YANG DIRESMIKAN - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

KELURAHAN TANJUNGANOM SEBAGAI KAMPUNG SANTRI PERTAMA DI KABUPATEN NGANJUK YANG DIRESMIKAN

Share This
Nganjuk, Pojok Kiri, Sosok kepala Kelurahan (Kakel) Tanjunganom kecamatan Tanjunganom kabupaten Nganjuk, Rianto, SH, tidak hanya gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur maupun peningkatan ekonomi kerakyatan, tapi juga membangun iklim religius bagi masyarakat, salah satu program inovatif tersebut adalah pendirian Kampung Santri.
Seperti yang dilakukan, Selasa 22/10/2019 malam, bersamaan dengan hari Santri Nasional 2019, Kakel Tanjunganom dalam sambutannya mengatakan, peresmian Kampung Santri di kelurahan Tanjunganom, bisa menjadi prototype bagi kelurahan/desa lainnya. Bahkan ia juga berharap dengan diresmikannya menjadi kampung Santri, masyarakat di wilayahnya menjadi insan yang sholeh dan istiqamah. 
"Pendeklarasian sebagai Kampung Santri bukan semata-mata karena keinginan diri saya saja, tapi karena desakan para warga yang menginginkan wilayahnya menjadi lebih relegius, ditambah lagi wilayah kelurahan Tanjunganom yang keberadaannya dikelilingi oleh Pondok-pondok Pesantren, dengan jumlah santri yang hampir seimbang dengan jumlah penduduk adalah salah satu penilaian kami," sambut Kakel Rianto
Hal yang sama juga dikatakan oleh KH Syamsuddin Al-Aly pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah yang berlokasi di lingkungan Pule kelurahan/kecamatan Tanjunganom, dengan diresmikannya Kampung Santri yang pertama di kabupaten Nganjuk ini, diharapkan mampu mewujudkan internalisasi nilai-nilai relegius. Disamping itu juga sebagai momentum tepat untuk memulai era baru dan semangat baru dalam membangun spirit ke-Islaman masyarakat Tanjunganom. 
"Kelurahan Tanjunganom sejak dipimpin oleh bapak lurah Rianto, visi misinya luar biasa. Dari seluruh sektor yang ada di kelurahan dituntut turut serta mensyiarkan keagamaan. Hal ini selaras dengan keinginan kami para pengasuh Pondok Pesantren. Bahkan kami juga berharap, segala bentuk kegiatan relegi bisa terlaksana di setiap kampung di seluruh kelurahan Tanjunganom," ujar KH. Syamsuddin.
Sedangkan program yang sudah berjalan di kampung ini, adalah pemberantasan buta aksara Arab dengan sistem pembelajaran Taman Pendidikan Al-qur'an (TPQ) lansia dan Maghrib mengaji. Hal ini diharap para warga kelurahan Tanjunganom menjadi fasih membaca Al-qur'an dan disisi lain, juga mampu melahirkan santriwan dan santriwati baru dari kegiatan yang berkelanjutan dari kelurahan Tanjunganom. 
Hal yang sama juga disampaikan oleh bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat melalui Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Nganjuk Agus Subagyo dalam sambutannya, spirit dari pendirian Kampung Santri tidak lepas dari inovasi Kakel Tanjunganom Rianto, dengan visi misinya yaitu Membangun Masyarakat Kelurahan Tanjunganom Yang Sejahtera, Relegius, dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal. Sedangkan warna yang diusung oleh Kakel ini adalah bersatu, membangun karakter berbasis Al-qur'an. 
Adalah sebuah program yang wajib didukung apalagi pemerintah saat ini, sedang gencar mengembangkan kampung-kampung santri sebagai bentuk untuk membentengi dan penetrasi nilai-nilai negatif industrialisasi. Disamping itu untuk membangun Kampung Santri tidak harus banyak Pesantrennya atau santrinya, melainkan kampung yang warganya dibina bersama agar bisa berakhlaq mulia dan dekat dengan agama seperti santri.
"Saya berharap pembinaan warga kampung santri tidak hanya saat akan peresmian Kampung Santri, tapi berkelanjutan dari semua pihak, baik tokoh agama setempat, kepala kelurahan dan jajarannya. Bahkan pemerintah kabupaten Nganjuk juga akan mengajak berkolaborasi untuk melakukan pembinaan di Kampung Santri yang akan diresmikan sebentar lagi sesuai tugas dan fungsi masing-masing," sambut Sekda Agus. 
Dalam acara peresmian Kampung Santri selain dihadiri oleh Sekda kabupaten Nganjuk sebagai wakil dari bupati Nganjuk juga dihadiri oleh unsur Forkopimcam Tanjunganom, kepala kelurahan Tanjunganom beserta jajarannya, juga ribuan santriwan dan santiwati serta para tokoh lintas agama, dari Kristiani, Hindu, Budha, bahkan ada dari agama Kepercayaanan dan warga masyarakat Tanjunganom. Dalam deklarasi kali ini juga dikemas dengan pengajian umum bersama KH Husain Rifa' dari kota Sidoarjo. (Ind)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages