PEMENUHAN SERTIFIKAT MURI PEMKAB NGANJUK GLONTORKAN DANA RP. 150 JUTA. - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

PEMENUHAN SERTIFIKAT MURI PEMKAB NGANJUK GLONTORKAN DANA RP. 150 JUTA.

Share This
Nganjuk, Pojok Kiri, Hari Ulang Tahun komunitas Motor CB yang ke-31 tahun 2019 dilapangan sepak bola Warujayeng kecamatan Tanjunganom kabupaten Nganjuk tercatat dalam Musium Rekor Indonesia (MURI). Pencatatan ini, disatu sisi mampu membawa nama kabupaten Nganjuk, menjadi kota CB, tapi disisi lain, even yang digelar pemerintah kabupaten Nganjuk melalui dinas Pariwisata telah menelan korban meninggal dunia.

Hal ini dikarenakan pengamanan para peserta motor CB dari berbagai penjuru nusantara kurang terpantau dan terjaga dengan baik. Sebagaimana yang dialami, korban meninggal dunia Yongki Pristiwantoro 36 tahun warga dusun/desa Ngepung kecamatan Patianrowo kabupaten Nganjuk. Sepulang dari membantu warga setempat, dengan mengendarai sepeda motornya dari depan, arah Timur menujuh barat ada 6 gerombolan sepeda motor CB dengan kecepatan tinggi. 2 motor berhasil melintasi Yongki dan 4 motor lainnya, dua berada di jalurnya dan yang dua ada di jalur kanan (jalur dimana Yongki berada)
Dua motor CB yang berada di jalur korban (kanan) sampai mengambil jalan sisi kiri dari Yongki dan tambrakan tidak terelakkan lagi, sampai tubuh korban (Yongki) terlempar keatas tugu. Sebagaimana yang dituturkan Suroso saksi dari kecelakaan tersebut pada media ini saat taziah kerumah korban. "Rombongan motor CB baik yang menambrak Yongki maupun yang lainnya, dari mulutnya tercium aroma minuman keras dan saya yakin mereka membawa motor dalam pengaruh alkohol," tutur Suroso yang juga kerabat korban. 

Masih menurut Suroso, kecelakaan yang membawa nyawa Yongki yang diduga ditabrak oleh salah satu peserta komunitas CB yang katanya digagas oleh Pemerintah kabupaten Nganjuk melalui dinas Pariwisata, sampai berita diturunkan belum ada pernyataan bela sungkawa baik dari bupati selaku pelindung komunitas CB Nganjuk maupun dinas terkait. "Sampai saat ini belum ada simpati maupun empati dari pemerintah kabupaten Nganjuk bahkan terkesan ada pembiaran atas musibah yang dialami korban maupun keluarganya," ujar Suroso lagi.
Disisi lain even komunitas motor CB yang berjumlah lebih dari 15 ribu peserta, awalnya murni kegiatan internal komunitas CB, tapi karena pihak pemerintah kabupaten Nganjuk menginginkan even ini tercatat dalam Muri, menurut informasi dari kepala dinas Pariwisata kabupaten Nganjuk Drs Supiyanto, MM, bahwa bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat melalui instansinya menggelontorkan dana APBD sebesar Rp. 150 juta dengan rincian anggaran Rp 75 juta diserahkan pada panitia komunitas CB, Rp. 35 juta untuk biaya pendaftaran Muri Rp. 8,5 juta untuk biaya keamanan dan pengamanan serta sisanya untuk biaya inap anggota Muri dan pajak.
"Dari Rp.150 juta yang diberikan pada panitia komunitas CB Rp.75 juta sisanya untuk pendaftaran, biaya keamanan, biaya inap dan pajak, sedangkan mengenai kecelakaan yang sampai menelan korban jiwa, pihaknya tidak bertanggung jawab karena itu terjadi 
setelah kegiatan acara selesai," ujar Supiyanto.
Masih lanjut kadis Supiyanto menjawab pertanyaan mengenai empati dan simpati dari pemerintah kabupaten Nganjuk khususnya bupati Novi Rahman Hidayat terkait kecelakaan yang melibatkan komunitas CB pada hari Minggu 22/09/2019 pukul 00.15 WIB. Dirinya mengaku kalau baru tahu informasi tersebut tadi pagi sedangkan bupati Novi saat ini posisinya di luar kota. "Hari ini bupati berada di Jogja sedangkan sampai hari ini kami juga belum mengucapkan belasungkawa apalagi hari ini Minggu," pungkas kadis Supiyanto melalui selulernya, 22/09/2019. (Ind) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages