Korban yang diketahui bernama Parto Parijan (80) seorang petani asal Desa setempat pertama kali ditemukan oleh Sutik (45), petani asal Desa Karang Banyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi saat akan mencari rumput.
"Saat itu, waktu hendak mencari rumput tidak sengaja saya melihat korban tengkurap di Bengawan Solo. Selanjutnya saya langsung lapor ke Kasun," ujar Sutik, Senin (12/09/19).
Kemudian Suyatno (47), Kasun Bangun bersama warga yang berdatangan menepikan jasad korban ke pinggir sungai dan selanjutnya Suyatno melaporkan kejadian tersebut Ke Polsek Kedunggalar.
Saat dikonfirmasi, AKP Sukisman membenarkan kejadian tersebut, menurutnya, dari keterangan keluarga korban, pada hari Kamis (12/09/19) sekitar pukul 07.00 WIB korban meninggalkan rumahnya dengan berjalan kaki menuju sungai Bengawan Solo yang tidak jauh dari rumah korban untuk buang air besar. Hal ini berdasar atas kebiasaan korban bila buang air besar selalu di sungai Bengawan Solo.
"Dari keterangan keluarga, korban mempunyai riwayat sakit Vertigo. Sehingga saat ingin buang hajat dimungkinkan kambuh dan korban terpelset dan meninggal dunia di sungai Bengawan Solo dalam Posisi Tengkutap," terang AKP Sukiaman, Senin (12/09/19).
"Berdasar hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Gemarang, menyatakan bahwa pada tubuh korban tidak di ketemukan tanda tanda kekerasan dan korban dalam keadaan bersih, dimungkinkan korban meninggal karena tenggelam, ujar AKP Sukisman.
"Atas kejadian tersebut keluarga korban menerimanya sebagai musibah dan meninggalnya korban bukan karena unsur kesengajaan. Selanjutnya jenazah korban kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sebagaimana mestinya," tandas AKP Sukisman. (day)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar