Nganjuk, Pojok Kiri.- Ditengah
polimik menolak hasil rekapitulasi KPU yang berimbas pada pergerakan massa
besar-besaran (People Power) di Jakarta dan diperkirakan berimbas pada
perbuatan melawan hukum. Polres Nganjuk menggelar dzikir kebhinnekaan sebagai
upaya mendoakan agar tercipta rasa aman, nyaman dan sejuk di bumi
nusantara.
Hal ini juga tidak
lepas dari pro dan kontra pada sudut pandang bernegara serta konsekuensi
memilih demokrasi. Polri dan TNI hadir ditengah polimik atas kegelisahan
masyarakat dengan menjawab, bermacam cara yang dilakukan untuk menciptakan
keamanan dan rasa nyaman dari peningkatan kamtibmas hingga mitra kerjasama
dengan masyarakat disemua lini.
Giat, seperti itu yang
dilakukan jajaran Polres Nganjuk dengan terus hadir ditengah masyarakat demi
menumbuhkan rasa kebersamaan dan menyingkapi persoalan bangsa dengan cara
menggelar Dzikir Ke-Bhinnekaan di halaman depan Mapolres Nganjuk bersama TNI,
Forpimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran polsek dan koramil
se-kabupaten Nganjuk, yang dimulai pada pukul 20.00 WIB, 22/05/2019.
Sebagaimana yang
dikatakan oleh kapolres Nganjuk AKBP. Dewa Nyoman Nanta Wiranta pada awak
media, pihaknya menggelar acara yang sesungguhnya adalah apel bersama dan
dirubah menjadi dzikir tidak lain untuk menciptakan kondisi kondusif serta
mendoakan petugas kepolisian dan TNI yang melakukan pengamanan di ibu kota
negara mendapatkan kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas.
"Dzikir
Kebhinnekaan ini adalah salah satu bentuk dukungan moril kepada teman teman
kita, dari TNI/Polri yang sedang melaksanakan tugas di ibu kota dari
gangguan-gangguan keamanan yang sejak kemaren bergejolak, khususnya kabupaten
Nganjuk dalam pelaksanaan menjaga kamtibmas," ujar kapolres Nganjuk AKBP
Dewa Nyoman Nanta Wiranta sesaat setelah gelar giat dzikir kebhinnekaan
selesai, 22/05/2019.
Kapolres Dewa juga
menghimbau kepada masyarakat secara umum agar tidak mudah percaya terhadap
informasi yang menyudutkan Polri atau TNI yang mengatakan telah melakukan
kegiatan dan memusuhi rakyat, yang mana saat sekarang mulai ramai di medsos.
Karena hal itu adalah tidak benar atau berita hoax. "Masyarakat, saya
harap semakin bijak dan semakin pintar dalam menyingkapi hal-hal yang ada di
medsos, bukan menelan mentah-mentah semua informasi yang beredar, jadi
sebaiknya kita tanyakan dulu kebenaran informasi yang didapat pada pihak yang
berkopenten," pungkas kapolres Dewa(wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar