Madiun, Pojok Kiri – Djumingan Tjahyo Sukarno merupakan seorang pensiunan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) yang saat ini sedang menikmati hari tuanya bersama keluarga. Ketika ditanya seputar Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), ia begitu antusias menceritakan pengalamannya satu per satu saat menggunakan jaminan kesehatan tersebut. Warga Kota Madiun itu memiliki banyak cerita dengan jenis pelayanan yang berbeda-beda. Bahkan cerita tersebut juga ada saat dirinya masih aktif menjalankan dinas di Polres Kota Madiun.
“Waktu itu sekitar tahun 2016 masih aktif kerja, saya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan telinga saya robek dari bagian luar hingga dalam. Kemudian saya ditolong oleh orang sekitar dan mendapat perawatan di UGD salah satu rumah sakit,” cerita pria berusia 65 tahun itu.
Tjahyo menegaskan bahwa kala itu ia mendapatkan tindakan heacting atau penjahitan bagian tubuh dan ketika melakukan pengurusan administrasi sama sekali tidak ada biaya yang harus dibayarkan. Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa pelayanan di rumah sakit juga sangat baik dan memuaskan.
“Lega karena waktu itu tidak ada biaya sama sekali yang dibayar. Dipandu oleh petugas rumah sakit untuk melakukan pengurusan administrasi sebagai peserta JKN-KIS, dan alhasil dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Selain itu, Tjahyo juga menceritakan pengalaman lainnya ketika ia berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Mulai dari pelayanan dokter gigi hingga dokter umum pernah dirasakannya.
“Kalau di FKTP, periksa karena sakit gigi pernah. Yang belum lama ini saya periksa ke dokter umum karena Infeksi Saluran Kemih (ISK). Bersyukurnya karena tidak perlu dirujuk ke rumah sakit, saya sembuh dengan berobat di FKTP,” kata Tjahyo.
Ia menyampaikan bahwa dengan berbagai pengalamannya tersebut, program JKN-KIS benar-benar nyata memberikan manfaat pelayanan kesehatan. Asalkan memahami bagaimana alur dan prosedurnya, maka semua akan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Dan Tjahyo berharap agar masyarakat yang belum mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, untuk segera mendaftarkan. Tak hanya itu ia juga berharap agar program JKN-KIS ini akan berkesinambungan untuk masyarakat Indonesia.
“Pada prinsipnya tidak ada yang mengharapkan atau meminta untuk sakit. Tapi kita akan lebih tenang jika sudah pasti ada yang memberikan jaminan kesehatan. semoga JKN-KIS akan selalu ada untuk kita,” harapnya.
Artikel ini juga tayang di jamkesnews.com dengan judul Cerita Pensiunan Polri Seputar Program JKN-KIS. (ar/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar