Madiun, Pojok Kiri – Kelahiran sang buah hati menjadi hal yang sangat dinantikan oleh Prastyo Irianto kala mendampingi istrinya menunggu masa-masa persalinan. Sang istri, Meri Wandansari telah memasuki waktu dimana usia kandungannya telah mendekati hari perkiraan lahir.
Tyo, begitu sapaan akrabnya merasa tidak sabar segera melihat kelahiran buah hatinya, akan tetapi dirinya cemas tatkala diberi tahu oleh dokter kandungan yang menangani bahwa Meri harus menjalani proses persalinan secara bedah caesar.
“Saat itu kondisi istri saya sudah pecah ketuban, akan tetapi pembukaannya tidak bertambah. Sehingga dokter menyampaikan bahwa harus diambil tindakan bedah caesar demi keselamatan istri dan anak saya,” cerita Tyo.
Setelah beberapa waktu dalam proses penantian, akhirnya bayi berjenis kelamin perempuan tersebut lahir dengan sehat dan selamat, begitu pula dengan keadaan sang istri.
“Saya beserta istri sangat bersyukur atas kelancaran proses persalinan anak kami. Dan hal lain yang saya sangat syukuri adalah semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata Tyo.
Tyo beserta istri merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari segman Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih kita kenal sebagai peserta mandiri.
Awalnya pemuda berusia 32 tahun tersebut merasa khawatir akan cerita-cerita yang pernah didengarnya seputar pelayanan JKN-KIS seperti diskriminasi pelayanan anatara pasien umum dengan peserta JKN-KIS ataupun pengurusan administrasi yang susah. Akan tetapi setelah merasakan sendiri bagaimana memanfaatkan Program JKN-KIS, dirinya secara tegas menepis cerita-cerita tersebut.
“Sama sekali tidak ada yang saya rasakan cerita-cerita miring itu. Justru pelayanan di rumah sakit yang saya lihat dan saya rasakan sangat baik serta pengurusan administrasi sebagai pasien yang menggunakan Program JKN-KIS juga tidak ribet seperti yang orang-orang katakan,” ungkapnya.
Dirinya berharap untuk ke depannya BPJS Kesehatan sebagai badan yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan dapat mempertahankan pelayanan yang selama ini sudah baik. Serta lebih meningkatkan lagi hal-hal yang masih kurang sehingga peserta JKN-KIS akan senantiasa mendapatkan kepuasan dalam memanfaatkan layanan Program JKN-KIS.
Artikel ini juga tayang di jamkesnews.com. dengan judul Menanti Kehadiran Buah Hati Bersama JKN-KIS.(ar/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar