Latber Perdana Perkutut Lokal Alam Dalam Pelestarian Budaya Leluhur - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Latber Perdana Perkutut Lokal Alam Dalam Pelestarian Budaya Leluhur

Share This
Madiun, Pojok Kiri - Burung perkutut lokal yang telah populer sejak zaman dahulu, merupakan burung yang tergolong unik, misteri dan memiliki nilai sebagai peninggalan warisan budaya yang patut untuk dilestarikan.

Burung perkutut lokal memiliki tiga katagori yaitu perkutut lokal alam yang hidup di alam liar, dibudidayakan oleh peternak dan perkutut persilangan antara jenis perkutut lokal dan bangkok.

Dalam kitab jawa kuno atau primbon, burung perkutut lokal memiliki nilai katuranggan badan dan katuranggan condro, dalam artian, memiliki ciri atau yoni (dalam bahasa jawa) burung perkutut tersebut berakibat baik dipelihara atau tidak bagi pemeliharanya.

Burung perkutut alam yang baik dipelihara diantaranya memiliki sebutan pandawa lima, satriyo pinayungan, pandawa mijil, sedangkan yang tidak baik dipelihara diantaranya bromo labu geni yang memiliki warna kemerahan. Sedangkan perkutut berkepala jambe nom, kepok pisang akan memiliki suara yang bagus.

Untuk itu, Komunitas Perkutut Lokal Madiun (KPLM)  menyelengarakan latihan bersama di Desa Sendangrejo, Kabupaten Madiun pada Minggu (16/02/2020).

Latber yang diadakan kali pertama pada minggu siang ini dihadiri oleh Dedy Subandono, Ketua Korda P4LSI (Perkumpulan Penghobby Pecinta Pelestari Perkutut Lokal Seluruh Indonesia) Daerah Jawa Timur.

Dedy Subandono, mengatakan kegiatan latber ini bertujuan untuk kembali menggiatkan dan memperkenalkan burung perkutut lokal kepada generasi muda.

" Dengan latber dan kopdar perkutut lokal alam ini diharapkan generasi muda mengenal, mencintai, dan melestarikan peninggalan warisan budaya leluhur yang adi luhung " Ungkapnya.



Sementara itu, Slamet (52) peserta latber berharap dengan latber perdana penggemar kutut lokal alam di Madiun semakin banyak.

" Perkutut lokal ini meskipun pecintanya menengah kebawah, namun latber kali ini cukup menarik perhatian masyarakat dan diharapkan penggemar kutut lokal akan semakin banyak.

Dalam Latber ini, kelas yang dilombakan yaitu kelas lokal alam dan kelas bebas. Sejumlah peserta dari Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Jombang, Salatiga pun hadir dalam memeriahkan acara dengan hadiah piala latber, piagam serta puluhan door prize. (yah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages