PT BJP Mengapresiasi Demo Jukir kota Madiun, Dishub akan Lakukan Kajian - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

PT BJP Mengapresiasi Demo Jukir kota Madiun, Dishub akan Lakukan Kajian

Share This


Foto. Jukir tepi Jalan Kota Madiun saat menyalurkan Aspirasinya di Gedung DPRD kota Madiun .Rabu (13/02/2019).

Madiun Pojok Kiri.- Ratusan juru parkir kota madiun berunjuk rasa di depan gedung DPRD kota madiun untuk menyampaikan aspirasi atas tingginya setoran parkir yang saat in dikelola oleh PT Bumi Jatimongal Permai selaku pemenang lelang, Rabu (13/02/2019).

Perwakilan juru parkir diterima di dalam gedung DPRD, dan beberapa anggota dewan langsung menerima, menampung aspirasi dan berjanji akan membentuk tim guna mencari titik temu agar tidak terjadi polemik dalam masyarakat terkait pengelolaan parkir dalam pencapaian PAD kota madiun sebesar 3,2 milyar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun, Ansar Rasidi mengatakan akan melakukan kajian atau penelitian.
"perjalanan pelaksanaan terhadap kebijakan pemerintah ini akan kita lakukan kajian atau penelitian dengan adanya aspirasi yang disampaikan oleh para jukir. prinsip bahwa kebijakan pemerintahan harus memperhatikan kondisi fakta lapangan yang ada. Sejauh mana kebijakan yang nanti akan diambil itu sesuai dengan mekanisme yang ada antara eksekutif dengan legislatif melakukan kajian ulang secara cepat agar masyarakat betul-betul terlindungi oleh kebijakan pemerintah. Yang penting masyarakat segera atau tidak dalam kondisi yang merasa kurang pada posisi yang baik " jelas Ansar Rasidi.

Sementara itu Project Manager PT BJP, Wahyu Hendrawan ST saat dikonfirmasi terpisah mengatakan mengapresiasi atas demo yang dilakukan beberapa jukir dan tuduhan yang ditujukan bahwa setoran jukir hingga 180 ribu itu bohong.

" saya apresiasi atas demo pada hari ini, tuduhan yang ditujukan kepada kita tarik setoran jukir hingga 180 ribu itu bohong.kita tarik setoran parkir itu sesuai potensi yang ada,dasarnya adalah aprasial dari dinas perhubungan. Dan masalah timbul karena banyaknya preman jukir,dalam arti hanya memungut para jukir tapi tidak mau bekerja" ungkap Wahyu Hendrawan ST.
Fakta dilapangan, Supriyadi (52) salah satu jukir di kota madiun mengatakan tidak keberatan atas setoran parkir, masih bisa bawa pulang uang untuk yang dirumah.
" saya tidak keberatan atas setoran parkir, saya masih bisa bawa pulang uang untuk kebutuhan dirumah" ucap Supriyadi.(yah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages