Perjuangan Yuwanita Jalani Operasi Tumor Lipoma Dengan Program JKN - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Perjuangan Yuwanita Jalani Operasi Tumor Lipoma Dengan Program JKN

Share This

 


Madiun, Pojok Kiri – Yuwanita Dwi Setyaningrum, gadis 16 tahun asal Kota Madiun ini saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Bukan tanpa sebab, kondisi kesehatan Yuwanita yang sempat menderita tumor lipoma, membuatnya terpaksa harus berhenti sejenak mengenyam bangku pendidikan.


Diawali dengan rasa sakit yang setiap hari dirasakan oleh Yuwanita dan ternyata berasal dari benjolan di kepala bagian kiri. Orang tua Yuwanita pada saat itu membawa sang buah hati untuk melakukan pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), namun pada akhirnya oleh FKTP diberikan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) karena membutuhkan pemeriksaan lanjutan.


“Awalnya saya periksa ke puskesmas tempat di mana saya terdaftar, karena mungkin keadaannya memang tidak bisa ditangani di puskesmas, kemudian dirujuk ke RSUD Kota Madiun. Setelah pemeriksaan lengkap di rumah sakit, akhirnya oleh dokter direkomendasikan untuk tindakan operasi,” cerita Yuwanita.


Lipoma merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit, antara kulit dan lapisan otot dan terdiri dari tumpukan lemak. Lipoma sering terjadi pada orang berusia lanjut akan tetapi memang tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh anak-anak. 


Untuk penanganannya, sebetulnya tidak membutuhkan penanganan secara khusus, kecuali jika memang terdapat indikasi bahwa lipoma tersebut merupakan tumor ganas, maka salah satu penanganannya adalah berupa tindakan operasi pengangkatan. Hal tersebutlah yang terjadi pada Yuwanita.


Di tengah cemasnya hati orang tua yang harus mengikhlaskan anaknya menjalani operasi pengangkatan lipoma tersebut, ayah Yuwanita yang bernama Ahmad Basuki masih bersyukur karena biaya pelayanan kesehatan mulai dari pengobatan awal hingga tindakan operasi tersebut ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena dirinya beserta keluarga merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 


Basuki beserta keluarga merupakan peserta JKN yang berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), sehingga untuk iuran setiap bulan juga menjadi tanggungan Pemerintah Daerah setempat.


“Tidak ada perbedaan layanan meskipun menggunakan Program JKN, kalau saya lihat mulai dari awal pendaftaran di bagian administrasi hingga selesai menjalani tindakan operasi, petugas memberikan layanan yang baik dan cepat. Kalau kita belum paham, dijelaskan dengan sabar sampai kita betul-betul paham,” kata Basuki.


Tidak hentinya Basuki mengucapkan Syukur dan terima kasih kepada para pihak atas terselenggaranya Program JKN. Pemerintah Daerah yang berkomitmen untuk membantu warganya untuk tetap bisa mengakses layanan kesehatan kapan saja, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program jaminan kesehatan, serta fasilitas kesehatan yang senantiasa juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat, khususnya peserta JKN.


“Bersyukur sekali tindakan operasi Yuwanita berjalan dengan lancar dan saat ini dia sudah bisa melanjutkan aktivitas seperti sedia kala. Tentunya ini berkat program jaminan kesehatan yang telah menjamin seluruh biaya pengobatan anak saya dan saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun,” tambahnya.


Di akhir perbincangan, Basuki menyampaikan pesan bahwa masyarakat harus memahami betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan guna melindungi diri dan keluarganya jika sewaktu-waktu dipaksa oleh keadaan untuk mengakses layanan kesehatan. Jika memang sudah menjadi peserta JKN, penting untuk selalu memastikan bahwa kepesertaan Program JKN dalam status aktif, sehingga kapan saja dibutuhkan tidak akan terkendala karena status kepesertaan yang tidak aktif.


“Untuk peserta JKN yang membayar secara mandiri, sebaiknya tertib untuk membayar iuran sehingga kepesertaannya dipastikan aktif. Kalau peserta JKN segmen PBI seperti saya ya harus rajin untuk melakukan pengecekkan setiap bulannya, jangan sampai mendadak akan digunakan, ternyata statusnya tidak aktif dan harus melakukan pengurusan administrasi untuk bisa mengaktifkan kembali,” tutup Basuki.(rn/tk/yah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages