Madiun, Pojok Kiri – Praktik kerja menjadi salah satu tahapan yang harus dijalani oleh mahasiswa di perguruan tinggi sebelum yang bersangkutan menempuh tugas akhir. Seperti yang sedang dijalankan oleh mahasiswi asal Kabupaten Ponorogo, Fera Widianti. Saat ini gadis yang akrab disapa Fera tersebut harus merasakan hidup jauh dari orang tua, guna menjalani praktik kerja di Kota Madiun.
“Meskipun ya tidak jauh sekali, tapi yang namanya tidak tinggal bersama orang tua dan keluarga rasanya beda. Harus bisa mandiri dalam segala hal, Tidak ada pilihan lain, karena praktik kerja ini wajib ditempuh ” Ungkap Fera.
Fera yang sebelumnya tidak pernah merasakan jauh dari keluarga, maka ketika menjalani praktik kerja di Kota Madiun mengaku harus benar-benar menjaga pola hidup sehat, agar kondisi fisiknya, selalu dalam kondisi sehat. Mulai dari menjaga pola makan, hingga jam istirahat harus diatur sedemikian rupa, sehingga dia berharap dijauhkan dari kondisi yang tidak baik.
“ Beruntungnya adalah saya merupakan peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, Jadi saya merasa lebih tenang kalau memang sewaktu-waktu kondisi saya sakit dan perlu untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Kan praktik kerja ini dua bulan, jadi tidak sebentar juga " tambahnya.
Sebelum praktik kerja itu dilaksanakan, Fera yang awalnya terdaftar di fasilitas kesehatan tempat dirinya berdomisili telah melakukan perubahan data fasilitas kesehatan yang ada di sekitar praktik kerja dilaksanakan. Fera merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang biasa dengan istilah peserta mandiri merasa bahwa dalam proses perubahan data tersebut sangat mudah dilakukannya sendiri melalui Aplikasi Mobile JKN.
“Tidak lagi perlu mengurus perubahan data di Kantor BPJS Kesehatan, melalui Aplikasi Mobile JKN sangat mudah saya lakukan sendiri. Prosesnya cepat, nggak ribet dan langsung berubah di fasilitas kesehatan yang baru datanya,” tegas Fera.
Mahasiswi 21 tahun itu merasa bersyukur sampai saat ini dirinya selalu diberikan kesehatan meskipun kegiatan yang sehari-hari ia jalani di tempat praktik dilaksanakan dari pagi hingga sore hari. meski begitu, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan yang telah menghadirkan Prorgam JKN sehingga masyarakat merasakan perlindungan kesehatan yang baik.
“Meskipun sampai dengan saat ini saya tidak pernah merasakan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, saya secara langsung sudah merasakan tenang dan terlindungi ketika pergi ke mana saja, karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN,” tambahnya.
Dia berharap bahwa untuk selanjutnya akan ada kemudahan dan terobosan baru guna lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN, sehingga tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat akan lebih tinggi terhadap program jaminan kesehatan tersebut. Peran seluruh pihak juga menurut Fera sangat dibutuhkan dalam pelaksanaannya, tidak hanya dari BPJS kesehatan, Pemerintah Daerah setempat, fasilitas kesehatan mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), serta stakeholder lain yang berkepentingan juga sangat dibutuhkan demi lebih baiknya pelaksanaan Program JKN untuk masyarakat.
“Ketika semua pihak bekerja sama dalam pelaksanaan Program JKN ini, harapannya kan kesehatan masyarakat seluruh Indonesia bisa benar-benar terlindungi dan terjamin, sehingga akan mewujudkan masyarakat yang sehat secara menyeluruh. Tidak ada istilah takut untuk pergi berobat dan takut untuk mendapatkan perlakuan yang beda, karena semua akan dilayani dengan baik tentunya,” tutup Fera.(rn/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar