Kapolsek Sine Berikan Bantuan Gizi Tambahan Bagi Balita Stunting - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Kapolsek Sine Berikan Bantuan Gizi Tambahan Bagi Balita Stunting

Share This

Ngawi, Pojok Kiri - Kapolsek Sine Resor Ngawi AKP Slamet, S.H. sebagai orang tua asuh dalam program Penitipan Anak Stunting melalui Anggota Polisi Turunkan Prevalensi di Ngawi (Penthul Melikan), memberikan bantuan gizi tambahan kepada balita penderita stunting di wilayah Kecamatan Sine, Jum'at (10/2/23).


Pemberian asupan gizi tambahan tersebut dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB oleh Kapolsek Sine AKP Slamet kepada orang tua Doni Adek Saputra balita usia 2 tahun penderita stunting di Dusun Tulakan RT 04 RW 04 Desa Tulakan Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.


Pada kesempatan tersebut AKP Slamet mengatakan, dirinya bersama Kanit Bimas dan Kanit IK Polsek Sine serta Babinkamtibmas Desa Tulakan mendatangi kediaman orang tua Doni Adek Saputra untuk memberikan bantuan gizi tambahan sebagai upaya Polsek Sine dalam mendukung program Penthul Melikan Polsek Ngawi.


"Pemberian Bantuan Tambahan Gizi oleh Polsek Sine melalui Penthul Melikan ini merupakan program Polda Jatim dalam rangka mendukung Program Pemerintah sebagai upaya penanggulangan stunting di Kecamatan Sine," ujar AKP Slamet.


Tidak hanya itu, AKP Slamet, juga menyampaikan kepada orang tua penderita bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga penderita akan mengalami usia yang terlalu pendek. 



Lebih lanjut AKP Slamet menjelaskan, stunting dapat disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita dimana intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. 


AKP Slamet menerangkan, ada beberapa faktor penyebab stunting pertama praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.


"Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (Ante Natal Care) atau pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, post natal care atau pelayanan setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas juga menjadi faktor penyebab stunting," unkap AKP Slamet.


Selain itu, AKP Slamet menambahkan, masih kurangnya akses rumah tangga atau keluarga pada makanan bergizi serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi juga dapat menyebabkan kasus stunting pada balita.


Ferdy Raspiantori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages