Bersama TNI dan BPBD, Polres Siaga Memantau Debit Air di Wilayah Ngawi - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Bersama TNI dan BPBD, Polres Siaga Memantau Debit Air di Wilayah Ngawi

Share This

Ngawi, Pojok Kiri - Cuaca ekstrim juga hujan deras berkepanjangan disertai angin kencang membuat Polres Ngawi Polda Jatim bergerak cepat demi keamanan dan ketertiban masyarakat. 


Hal ini dilakukan Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H dengan memerintahkan jajaran polsek untuk bersiaga di daerahnya yang rawan banjir, memasang papan imbauan, menyiapkan perahu karet dan berkoordinasi dengan Forpimcam setempat juga para relawan yang ada 


"Sejak Selasa (14/2/2023), Kami sudah perintahkan semua Kapolsek untuk memantau lokasi wilayah rawan banjir agar dimonitor. Berkoordinasi dengan Forpimcam, agar waspada dan siaga selalu, dengan perahu karet yang tersedia," ungkap Dwiasi kepada media Jatimsatunews terkait banjir, pada Sabtu (18/2/2023) 


Untuk sinyal potensi banjir kiriman dari Ponorogo, Early warning system (EWS) di sejumlah titik sudah berbunyi. Beberapa desa sudah tergenang, genangan setinggi 30 sentimeter terjadi di jalan raya Kwadungan-Simo, jalan Desa Simo dan Desa Warokkalong Kecamatan Kwadungan


"Selain jalan penghubung, sawah milik warga seluas lima hektare juga terendam. Akibatnya, tanaman padi di Desa Kendung dan Desa Purwosari terancam gagal panen," lanjut Dwiasi


Area sawah sekitar jembatan Desa Kendung dengan luas dua hektar dan area sawah sekitar jembatan Purwosari Desa Purwosari luas sekitar tiga hektar yang terendam air.


Sekolah yang diliburkan yakni SDN Purwosari 1 dan dan SDN Simo. Di sana air mulai masuk ke halaman sekolah. Pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya karena dikhawatirkan siswa terjebak banjir seiring air terus bertambah.


Prediksi sedikitnya tiga titik di jalur arteri wilayah Kabupaten Ngawi tercatat sebagai lokasi rawan terendam banjir. Kondisi ini dapat menghambat laju kendaraan bermotor yang melintas di arus lalu lintas di Jalan Raya Ruas Ngawi - Karangjati, Kwadungan - Karangmojo, dan Kendung - Kwadungan.


"Ditakutkan siswanya terjebak banjir, sehingga ada sekolah yang diliburkan sementara karena halamannya sudah terendam air, yakni SDN Purwosari 1 dan SDN Simo. Diprediksi sedikitnya tiga titik di jalur arteri wilayah Kabupaten Ngawi tercatat sebagai lokasi rawan terendam banjir, yakni Jalan Raya Ruas Ngawi - Karangjati, Kwadungan - Karangmojo, dan Kendung - Kwadungan," terang Kapolres Ngawi


Polres Ngawi bekerjasama dengan Pemkab Ngawi, BPBD juga TNI dan relawan yang sudah monitoring dan melakukan pengecekan langsung ke lokasi 



"Saat ini air juga sudah menggenangi jalan raya penghubung Magetan dan Ngawi atau Jalan Raya Kwadungan-Kartoharjo. Sementara kendaraan masih bisa lewat, namun ketinggian air sekitar 30 cm atau separo ban," tutur Dwiasi 


"Sejauh ini, masih  masih melakukan pemantauan, tindak lanjutnya adalah menyiapkan rencana mitigasi warga yang ingin dievakuasi, agar segera menghubungi petugas yang ada di lapangan, memastikan peralatannya sudah siap dan tinggal melakukan penyisiran bila ada  warga yang ingin dievakuasi," kata Dwiasi 


Sejauh ini, menurut pemantauan dari BPBD Ngawi belum ada kejadian banjir yang melanda. Namun, tetap dilakukan waspada dan meminta agar masyarakat segera melaporkan kondisi darurat saat melihat situasi potensi  banjir.


Hasil analisis mengatakan bahwa untuk jalur Ngawi - Karangjati masuk wilayah Desa/Kecamatan Padas. Kemudian, ruas Kwadungan - Karangmojo masuk Desa Kendung, Kecamatan Kwadungan. Kemudian, ruas Kendung - Kwadungan masuk Desa Simo, Kecamatan Kwadungan.


Dari tiga titik itu, wilayah Kecamatan simo yang mengalami genangan air dari kemaren siang, ketinggian air berkisar 30 sentimeter dan panjangnya sekitar 300 meter hingga laju kendaraan di jalur Ngawi - Caruban merayap.


"Tidak sampai macet. Kendaraan dari dua lajur tetap bisa berjalan meski pelan," ucap Kapolres 


Sementara itu, prediksi bencana banjir di Kabupaten Ngawi berpotensi terjadi di 11 dari 19 Kecamatan. Lokasinya meliputi Pangkur, Kwadungan, Ngawi, Geneng, Gerih, Mantingan, Pitu, Jogorogo, Ngrambe, Kendal dan Sine.


Wilayah kecamatan tersebut terkena dampak bencana alam setiap musim hujan berlangsung selama ini. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun dan tidak banyak mengalami perubahan.


"Sedang untuk prediksi wilayah jalan tol, lokasi rawan bencana rendah di jalan Tol Ngawi Kertasono km 603, Solo-Ngawi 548, km558 dan km 562," tutup Kapolres Ngawi saat dikonfirmasi.


Ferdy Raspiantori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages