Nganjuk, Pojok Kiri, Runtuhnya atap gedung SDN Ganungkidul 1 menjadi viral. Hal ini dikarenakan unggahan vidio dari salah satu Guru Tidak Tetap (GTT) atau honor di sekolah tersebut di sebuah media sosial (Sosmed). Mengetahui ada gedung SD di lingkungan pemerintabannya yang demikian, dengan sigap DR, Drs. Marhein Djumadi, SE, SH, M.B.A Wakil Bupati Nganjuk langsung mendatangi dan sidak untuk melihat secara langsung kondisi sebenarnya dari ruang kelas 1-B SDN Ganungkidul 1 yang roboh.
Kedatangan Wabub Marhaen yang mendadak dan disaat jam pelajaran telah usai maka tidak di sambut oleh kepala sekolah dan dewan pengajar disana, hanya Aris GTT K1 yang kebetulan masih berada dilokasi. Kedatangan orang nomer dua di kabupaten Nganjuk Aris langsung menujukkan ruang kelas yang atapnya ambrol, kepada Wabup Marhaen yang didampingi Satpol PP.
Dengan penuh serius wabup Marhaen melihat dan mengecek langsung kondisi SDN Ganungkidul 1 yang kondisi atapnya telah ambrol, sambil mendengar penjelasan dari Aris, bahwa ruang tersebut sudah tidak layak dan sudah lapuk di makan usia, sehingga untuk keaman atap tersebut Aris bersama rekan kerjanya yang bernama Parno dengan inisiatifnya langsung menurunkan dan mengamankan kayu kerangka atap agar tidak menimbulkan korban.
"Saya meng-apresiasi langkah yang diambil oleh Aris selaku GTT K1 yang menurunkan kerangka atap tersebut, apalagi kondisi kayu penyangga plafon itu sudah sangat kropos di makan usia, hal ini sangat berbahaya sekali ketika atap tersebut runtuh saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung," ujar wabup Marhein disela-sela sidak di SDN Ganungkidul 1 kecamatan/kabupaten Nganjuk, 01/07/2019
Masih menurut wabup Marhaen, pihaknya atau pemerintah daerah dengan adanya kejadian ini akan mengambil langkah yang cepat dan tepat. Bahkan dirinya akan turun turun tangan langsung bersama dinas Pendidikan kabupaten Nganjuk dalam melakukan perbaikan ruang kelas 1-B SDN 1 Ganungkidul yang sudah terkategori tidak layak pakai lagi. Ini semua menurut wabup Marhaen, agar peserta didik dan tenaga pendidik, bisa tenang melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa dihantui oleh rasa takut akan ambrolnya atap lagi.
Dengan adanya berita ambrolnya atap gedung sekolah lantaran sudah tidak layak pakai, menjadi catatan buruk bagi dunia pendidikan yang sudah memasuki program pendidikan ramah anak dan ramah lingkungan. Sedangkan pemerintah sendiri getol laksanakan renovasi dan pembangunan gedung sekolah melalui program DAK. Lantas kemana anggaran tersebut menguap...? (Ind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar