MAHASISWA NGANJUK KECAM AKSI ANARKIS DAN AJAK HORMATI MK - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

MAHASISWA NGANJUK KECAM AKSI ANARKIS DAN AJAK HORMATI MK

Share This
Nganjuk, Pojok Kiri, Mahasiswa kabupaten Nganjuk yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi di kabupaten Nganjuk, menyayangkan adanya tindak kekerasan dan kerusuhan pada tanggal 21/22 Mei beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk berbuat anarkis tidak mencerminkan kedewasaan berfikir dan budaya ketimuran serta sudah melenceng dari semboyan dari bangsa Imdonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. 

Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad Muhlisin pengurus komisariat Al Arobiyah Nganjuk yang di dampingi Burhanudin presiden BEM STAI Miftahul Ula Nglawak Kertosono kabupaten Nganjuk pada awak media. Dirinya sangat menyayangkan aksi damai yang berujung pada kerusuhan dan tindakan anarkis yang dilakukan oleh segerombolan orang yang ingin memecah belah bangsa.
"Kami berharap aparat hukum dapat menyelesaikan aksi kerusuhan tersebut dengan bijak demi stabilitas negara. Kami juga berharap pada organisasi kemahasiswaan yang lain untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum, mari kita ciptakan situasi kondusif negara kita. Jangan karena berbeda pilihan kita korbankan negara Indonesia, tapi jadikan perbedaan itu sebagai harmonisasi bernegara untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia," ujar Muhlisin yang di Aminin Burhanudin. 
 
Hal yang sama juga disampaikan oleh Yulia Ambarsari Sekretaris BEM Akbid Wiyata Mitra Husada Kertosono kabupaten Nganjuk disamping dirinya mengecap aksi anarkis pada 21/22 Mei lalu, dirinya juga mengharap pada kaum milenial/kaum akademisi untuk selalu bergandengan tangan dan lebih merapatkan barisan dalam menciptakan suasana yang kondusif, aman dan nyaman. 

"Bersama kita tolak berita yang ber-aliansi memecah belah bangsa, dan bagi kita kaum akademisi sudah selayaknya untuk lebih pintar mem-filter berita-berita yang masuk di media sosial. Untuk semua pihak yang bersengketa di Mahkamah Konstitusi, mari kita serahkan pada pengadilan MK. Apapun putusannya nanti sudah selayaknya kita menghormati dan melaksanakannya," pungkas Yulia di kampusnya, 19/06/2019. (Ind) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages