Ngawi, Pojok Kiri.- Dalam pelaksanaan hari ke-6 Operasi Zebra Semeru 2018 di wilayah hukum Polres Ngawi, Satlantas Polres Ngawi dipimpin Kanit Patroli IPDA Fredo Leonard Sianturi, S.Tr., mengamankan dua orang yang diduga sebagai kurir minuman keras (miras), Minggu (4/11).
Kejadian berawal ketika Satlantas Polres Ngawi melaksanakan razia pada Senin pagi tanggal 5 November 2018 di Jalan Soekaro Hatta, tepatnya selatan terminal bus Kertonegoro Ngawi. Saat itu seorang anggota Patroli Satlantas Polres Ngawi menghentikan kendaraan pick up jenis Izusu Panther Nopol L-8037-BH yang dikemudikan oleh Zakaria (42), warga Desa Pragen, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, saat itu petugas medapati buku Kir kendaraan tersebut mati.
Saat petugas hendak memeriksa muatan kendaraan pick up jenis Izusu Panther tersebut Zaenuri (43) rekan Zakaria dalam kendaraan tersebut berusaha menghalangi dan seakan enggan menunjukkan muatan yang ditutupi dengan terpal warna biru.
Merasa curiga akhirnya anggota Patroli Satlantas Polres Ngawi membuka paksa terpal penutup muatan, dan tenyata setelah diperiksa ternyata berisi seribu liter lebih miras yang dikemas dalam botol bekas air mineral 1,5 liter-an.
Kejadian berawal ketika Satlantas Polres Ngawi melaksanakan razia pada Senin pagi tanggal 5 November 2018 di Jalan Soekaro Hatta, tepatnya selatan terminal bus Kertonegoro Ngawi. Saat itu seorang anggota Patroli Satlantas Polres Ngawi menghentikan kendaraan pick up jenis Izusu Panther Nopol L-8037-BH yang dikemudikan oleh Zakaria (42), warga Desa Pragen, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, saat itu petugas medapati buku Kir kendaraan tersebut mati.
Saat petugas hendak memeriksa muatan kendaraan pick up jenis Izusu Panther tersebut Zaenuri (43) rekan Zakaria dalam kendaraan tersebut berusaha menghalangi dan seakan enggan menunjukkan muatan yang ditutupi dengan terpal warna biru.
Merasa curiga akhirnya anggota Patroli Satlantas Polres Ngawi membuka paksa terpal penutup muatan, dan tenyata setelah diperiksa ternyata berisi seribu liter lebih miras yang dikemas dalam botol bekas air mineral 1,5 liter-an.
Awalnya kedua pria Asal Jawa Tengah tersebut sempat mengelak dan mengaku bahwa muatan pick up tersebut berisi air mineral yang akan didistribusikan ke Surabaya, namun setelah petugas membuka salah satu botol dan setelah dicek ternyata botoltersebut berisi miras jenis ciu.
Akhirnya kedua pria tersebut tidak dapat mengelak, kepada petugas keduanya mengaku hanya sebagai kurir, menurut pengakuan keduanya mengambil ribuan liter miras tersebut dari daerah Karang Anyar, Jawa Tengah dan hendak mengantar miras tersebut ke Surabaya.
Saat ditemui dilokasi kejadian, Kanit Patroli IPDA Fredo Leonard Sianturi, S.Tr., menjelaskan pada saat melaksanakan Patroli anggotanya berhasil menggagalkan pengiriman lebih dari seribu liter miras dari Karang Anyar ke Surabaya dan untuk proses lebih lanjut pihaknya menyerahkan kedua tersangka ke Satreskrim Polres Ngawi.
“Jadi kami dari Satlantas Polres Ngawi sedang melaksanakan Operasi Zebra, semua kendaraan kami berhentikan termasuk kendaraan ini, kami cek kelengkapan ternyata kirnya mati, ketika kami mau mengecek apa muatan yang ada di mobil ini yang bersangkutan tidak mau membuka disitu kami mulai curiga akhirnya mulaikami membuka paksa muatannya, dari pihak yang bersangkutan mengatakan bahwa yang dibawa adalah aqua, setelah kami geledah ternyata mobil ini membawa arak Karang Anyar yang akan dibawa ke Surabaya,” terang Kanit Patroli IPDA Fredo Leonard Sianturi, S.Tr., Senin (5/11).
Menurut IPDA Fredo Leonard Sianturi, S.Tr., kendaraan pick up jenis Izusu Panther Nopol L-8037-BH tersebut membawa lebih dari 1000 liter miras yang dikemas dalam 32 dus berisi 21 botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter.
“Jumlahnya ada tiga puluh dua dus, satu dus sendiri berisikan dua puluh satu botol, satu botol itu sekitar satu setengah liter. Jadi mobil ini bisa dibilang membawa seribu liter lebih arak jowo yang akan dikirim ke Surabaya, selanjutnya pemilik kendaraan kita amankan ke Polres kemudian kita limpahkan ke Reskrim untuk dilakukan pemeriksaan,” tandas IPDA Fredo Leonard Sianturi, S.Tr. (day)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar