Kapolres Ngawi Dan Pejabat Mabes Polri, Hadiri Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda - Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman

Pojok Kiri Mataraman Kumpulan Berita Dan Informasi Terkini

Kapolres Ngawi Dan Pejabat Mabes Polri, Hadiri Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda

Share This
Ngawi, Pojok Kiri.- Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., bersama Kombes Pol Dedy Djunaedy dari Mabes Polri menghadiri Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ngawi, Minggu (28/10).
Dalam Workshop yang digelar di lapangan bendungan Pondok, Kabupaten Ngawi tersebut, Kombes Pol Dedy Djunaedy Didampingi Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., dan Ketua GP Ansor Ngawi Mahsun Fuad, berkenan memberikan kata sambutan sekaligus membuka secara resmi acara Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda.
Dalam narasinya Kombes Pol Dedy Djunaedy menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi seluruh PAC GP Ansor se-Kabupaten Ngawi yang telah menyelenggarakan Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda yang merupakan media komunikasi dan pendekatan antar Umat, Ulama dan Umaro dalam upaya menjaga keamanan, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Terkait isu seputar pembakaran “Bendera Tauhid” pihaknya menghimbau agar semua pihak bisa bijak dan hati-hati terkait masalah Bendera Tauhid tersebut. Kalimat Tauhid adalah masalah yang sangat sensitive yang seyogianya dijaga oleh semua pihak. Ia berharap persoalan ini jangan sampai berlarut-larut, jangan karena pembakaran Bendera ini umat Islam jadi terpecah belah dan menimbulkan kekisruhan di Negara ini, bijaklah menghadapi persoalan ini.
“Persoalan itu harus diselesaikan secara Ukhuwah Islamiyah, Wataniyah dan Insaniyah dan segera diselesaikan agar tidak meluas kemana-mana, kalau tidak segera diselesaikan bisa meluas kemana-mana, tidak hanya di dalam Negeri melainkan bisa keluar Negeri, jangan sampai Indonesia yang merupakan Muslim terbesar di Dunia tercoreng citranya karena berlarutnya persoalan ini,” tutur Kombes Pol Dedy Djunaedy, Minggu (28/10).
Selain itu Kombes Pol Dedy Djunaedy menyampaikan tentang masalah Sara (Suku, Agama, Ras dan Golongan), selalu menjadi topik yang senantiasa hangat menjadi bahan perbincangan, Sara diakui atau tidak bisa menjadi pusat perhatian kita bersama sebab bersamanya melekat kepentingan bersama pula, soal damai atau bertikai. Dalam Bangsa yang Majemuk seperti Indonesia ini unsur Sara nyaris menjadi pemicu utama konflik-konflik yang mengemuka di Bangsa ini dan bahkan nyaris seluruh Bangsa di Dunia ini juga demikian.
Situasi politik dan keamanan pada tahun politik seperti sekarang ini tidak sedikit juga korak, tak terkecuali partai politik menjadikan sara itu untuk mencapai kondisi tertentu oleh karenanya Kombes Pol Dedy Djunaedy menghimbau seluruh anggota Ansor maupun Banser yang hadir dalam acara Workshop tersebut agar bersikap arif, waspada dan bijak serta tidak terprovokasi akan hasutan perpecahan yang mungkin sengaja dilakukan oleh pihak tertentu. Menurutnya apabila terjadi hasutan baik ujaran kebencian, penyebaran berita hoax yang diarahkan ke sesama anak Bangsa apapun alasanya tidak dibenarkan baik secara moral maupun hukum Negara.
Pada kesempatan tersebut, di tempat yang sama Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., sebagai narasumber menyampaikan tentang Wawasan Kebangsaan dengan materi Membangun dan Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dalam Menjaga Keutuhan NKRI.
Usai memberikan materi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa Polri ikut memberikan materi tentang wawasan kebangsaan kepada generasi muda itu didasari atas pentingnya generasi muda dalam mengembangkan sikap-sikap dan prilaku menghargai perbedaan dan toleransi di tengah masyarakat dimana generasi muda masih empunyai idealisme tinggi yang rawan untuk dipengaruhi oleh paham-paham intoleran sehingga pihaknya merasa perlu melakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan wawasan kebangsaan secara mendalam pada generasi muda.
“Jadi kita memberikan pemahaman-pemahaman agar generasi muda bias mengembangkan sikap-sikap toleransi di lingkungannya, disekolahnya juga kita memberikan konsekuensi-konsekuensi hukum apabila terjadi pelanggaran tindak pidana terorisme atau penyebaran kebencian, penyebaran hoax dan sebagainya,” tandas AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., Minggu (28/10).
Terkait insiden pembakaran bendera HTI di Garut AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., Selaku Kapolres Ngawi menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar bisa mengendalikan diri dan tidak ikut terpancing terhadap setingan pihak tertentu yang ingin membesarkan masalah ini, memobilisasi masa, cukup mempercayakan pada instansi terkait untuk melakukan penegakan hukum dan upaya-upaya lain dalam rangka tindak lanjut atas peristiwa tersebut.
Sementara itu Ketua GP Ansor Ngawi Mahsun Fuad menjelaskan kegiatan ini adalah Workshop Kebangsaan sekaligus Apel Hari Sumpah Pemuda dilatarbelakangi dari kondisi Anak Bangsa yang pada hari ini dihadapkan pada tantangan yang luar biasa terkait komitmen kebangsaannya maka kegiatan ini dihadirkan untuk bagaimana pemuda di Ngawi ini meneguhkan kembali komitmen kebangsaannya.
Acara Workshop Kebangsaan dan Apel Sumpah Pemuda dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda ke-90 yang diselenggarakan oleh PAC GP Ansor Ngawi ini, diikuti oleh ratusan anggota dari GP Ansor dan Banser se-Kabupaten Ngawi. (day)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Pages